diet ekstrem
Health and Beauty

Malnutrisi Akibat Diet Ekstrem

Pernahkah Anda mendengar berita tentang seseorang yang mengalami malnutrisi karena tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan bergizi? Cukup banyak orang yang pernah mengalaminya dan tentunya terdengar sangat menyedihkan bukan. Apalagi karena mereka tidak memiliki polis asuransi kesehatan, sehingga mereka tidak bisa mengajukan Allianz Klaim untuk menyelesaikan masalah kesehatan terkait nutrisi tersebut. Yah, jangankan untuk membeli polis asuransi, untuk memenuhi kebutuhan makan saja dananya sangat terbatas.

Sayangnya, di antara sekian banyaknya kasus malnutrisi yang terjadi, ternyata ada juga yang mengalaminya karena melakukan diet ekstrem. Yap, biasanya masalah malnutrisi ini terjadi akibat seseorang memutuskan untuk mengurangi secara drastis kalori dari makanan yang dikonsumsinya sehari-hari. Seperti yang dijelaskan oleh seorang registered dietitian dan manajer layanan nutrisi kesehatan di Klinik Cleveland, Kristin Kirkpatrick, dalam situs health.usnews.com.

Menurutnya, kalori bisa dikatakan sebagai bahan bakar. Ketika Anda menghilangkan kalori secara drastis dari menu makan Anda, maka sama saja dengan Anda menghilangkan bahan bakar yang dibutuhkan oleh tubuh Anda. Akibatnya, tubuh tidak bisa melakukan fungsinya secara tidak maksimal. Seperti fungsi tubuh untuk menyerap vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K. Padahal, vitamin tersebut berperan penting sebagai antioksidan yang dapat melawan radikal bebas serta mencegah terjadinya peradangan dan berbagai penyakit. Selain itu, juga dapat mendukung pertumbuhan sel, fungsi sistem kekebalan tubuh, kemampuan kognitif dan kesehatan tulang.

Sementara itu, menurut seorang spesialis penyakit dalam dan obesitas di New York-Presbyterian University Hospital of Columbia and Cornell, Louis J. Aronne, jika Anda mengurangi konsumsi karbohidrat hingga batas normal, maka tubuh akan memecah senyawa asam lemak untuk menghasilkan keton. Keton adalah senyawa karbon yang akan menyelesaikan semua fungsi karbohidrat dalam tubuh, tetapi tidak dapat bekerja sebaik karbohidrat. Keton juga dapat menyebabkan bau mulut dan mual. Jika jumlah keton dalam tubuh terlalu tinggi, maka dapat menjadi racun bagi organ hati dan ginjal.

Masih ada banyak lagi dampak yang terjadi akibat diet ekstrem tergantung pada jenis diet yang dilakukan. Namun, apapun itu tetap saja sangat berisiko. Ada baiknya, jika Anda menurunkan berat badan dengan cara yang sederhana dan aman. Meskipun mungkin, penurunan terjadi lebih lambat, tetapi tidak berisiko untuk kesehatan Anda. (Vita)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.